PENDAHULUAN
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) Yang berkembang dewasa ini
memberikan banyak manfaat kepada peradaban manusia di era modern ini. Setiap
orang merasakan dampak dari perkembangan Teknologi Informasi (TI) dari masa ke
masa. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia di masa ini maupun di masa mendatang. Karena Teknologi
Informasi (TI) dapat ditemui di manapun dalam kehidupan sehari-hari manusia
contohnya computer, televisi, telepon seluler, dan lain-lain. Oleh karena itu
manusia di era modern seperti saat ini dituntut untuk mengetahui dan mengikuti
perkembangan Teknologi Informasi (TI) agar dapat bersaing dalam persaingan yang
ketat di era globalisasi seperti saat ini maupun di masa mendatang.
Dalam
dunia bisnis saat ini Teknologi Informasi (TI) sangat bermanfaat karena semakin
memudahkan orang dalam melakukan bisnis. Perkembangan Teknologi Informasi (TI)
sekarang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis, perkembangan dunia
Teknologi Informasi (TI) yang sangat cepat seperti yang kita rasakan sekarang
ini, membuat dunia bisnis juga berkembang pesat karena keduanya saling
ber-relasi dan saling membutuhkan satu sama lain. Bahkan sekarang ini hampir
setiap orang yang melakukan bisnis tidak lepas dari Teknologi Informasi (TI).
Dan sekarang semakin banyak dibutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang
Teknologi Informasi (TI) untuk kegiatan bisnis.
Bisnis
perbankan sangat mempengaruhi ekonomi dunia saat ini. semenjak ditemukannya
computer pada tahun 1955, Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat cepat,
perkembangan Teknologi Informasi (TI) sangat bermanfaat dalam dunia perbankan.
Semenjak itu dunia perbankan berkembang sangat cepat dengan memanfaatkan
Teknologi Informasi (TI). Pada awalnya dunia perbankan hanya sebagai jasa
tempat penukaran uang (money changer). Lalu kemudian berkembang lagi menjadi
tempat penitipan uang, yang saat ini dikenal sebagai kegiatan simpanan
(tabungan). Kemudian berkembang lagi sebagai tempat peminjaman uang. Dan masih
terus berkembang hingga saati ini. Sekarang dunia perbankan telah berkembang
bersama Teknologi Informasi (TI) dan hasilnya adalah seperti yang kita lihat
sekarang ini, contohnya adalah E-banking dan lain-lain.
PEMBAHASAN
1.
Teknologi Informasi Dalam Dunia
Perbankan
Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan
elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan
mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar
(kamus Oxford, 1995)2. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang
membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang
berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996)3.
Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada
teknologi komputer (software & hardware) yang digunakan untuk memproses
atau menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk
mengirimkan informasi (Martin, 1999)4. Teknologi Informasi adalah segala bentuk
teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalam
bentuk elektronis (Lucas, 2000)5. Teknologi Informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi
yang membawa data, suara, dan video (William & Sawyer, 2003)Secara
keseluruhan IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga mencakup
teknologi komunikasi.
Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi
adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan suatu keluaran (Output) informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan.
Peran Teknologi Informasi
Dalam Dunia Perbankan Peran teknologi informasi bagi dunia perbankan
sangatlah penting dan tidak akan pernah dapat dipisahkan. Karena hampir dari
setiap aspek perbankan mengandalkan teknologi informasi. Teknologi informasi
ini mencakup sebuah perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
yang dapat berwujud sebuah komputer atau perangkat lainnya yang digunakan dalam
operasional kegiatan perbankan. Sedangkan pegawai bank yang akan
mengoperasionalkan komputer serta perangkat-perangkat tersebut agar berjalan
sesuai dengan keinginan.Kita dapat ambil contoh sederahana salah satu dari
pemanfaatan teknologi informasi yakni mesin hitung uang yang digunakan Teller.
Teknologi informasi mengenal adanya input, proses,
dan output. Di dalam mesin hitung uang sebagai inputannya adalah sejumlah uang
yang dimasukan kemudian diproses dengan melakukan penghitungan oleh mesin
sedangkan outputnya adalah sebuah angka dimana merupakan jumlah dari lembar
uang yang dimasukan. Dapat dibayangkan apabila tidak terdapat sebuah mesin
hitung uang di dalam suatu bank.Akan tetapi kendala yang dialami oleh dunia
perbankan dengan penerapan teknologi informasi ini adalah sangat kompleks serta
mahalnya teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih
disuplay oleh vendor-vendor luar negeri. Untuk sekarang ini mulai banyak vendor
– vendor pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini.
Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena mau
tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas ditambah
dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang dengan suatu
teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan kinerja tersebut.
Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi yang up to date bagi
pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan langkah bisnis yang akan
diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul dapat teratasi.
Operasional yang real time antar bank juga telah
menjadi tuntutan bagi dunia perbankan, karena hal ini menjadi salah satu materi
bagi pelayanan yang berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan. Pengiriman
uang transfer antar bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan
penilaian bagi para nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi
pelayanan. Jadi memang mau tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang
keefisienan operasional jika ingin bersaing di dalam dunianya, dan hal ini
harus ditunjang dengan suatu sistem yang terintegrasi yang termuat dalam suatu
teknologi informasi. Penerapan suatu teknologi informasi menuntut diantaranya
sumber daya manusia yang memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak
menguasai teknologi tersebut hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena
mahalnya teknologi yang telah dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal
yang sia-sia.
Oleh karena itu sebelum teknologi tersebut
diterapkan, sudah seharusnyalah kita instropeksi terhadap kemampuan korporasi,
apakah cocok teknologi tersebut diterapkan, apakah sumber daya manusianya memadai,
dan apakah teknologi tersebut mempunyai features yang dapat digunakan dalam
jangka waktu yang lama. Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi
merupakan salah satu aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi. Hal ini
sudah sepatutnya menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai
lembaga intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi
“pelayan” yang setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan
dengan menggunakan teknologi informasi.
Aplikasi Teknologi Informasi Dalam
Bidang PerbankanDalam dunia perbankan Teknologi
Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya transaksi perbankan lewat
internet atau dikenal dengan Internet Banking. Beberapa transaksi yang dapat
dilakukan melalui Internet Banking antara lain transfer uang, pengecekan saldo,
pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan informasi rekening.ATM, Automated Teller Machine atau Anjungan Tunai
Mandiri, ini adalah saluran e-Banking paling populer yang kita kenal. Setiap
kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan fasilitas ATM. Fitur tradisional
ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai.
Dalam perkembangannya, fitur semakin
bertambah yang memungkinkan untuk melakukan pemindah bukuan antar rekening,
pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher
dan tiket), dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching
jaringan ATM). Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula
digunakan untuk berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu
debit. Bila kita mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan
muncul pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai
Cash Deposit Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat
dan segala bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.Phone Banking,
ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan
bank via telepon. Pada awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun
seiring dengan makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor
akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada.
Pada awalnya, layanan Phone Banking
hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank dan informasi
saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO. Namun
profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar rekening,
pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher
dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive Voice
Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk
transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita
berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank
lain.Internet Banking, ini termasuk saluran teranyar e-Banking yang
memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan menggunakan
komputer/PC atau PDA.
Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama
dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo
rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu
kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer
ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan
tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau
PDA.SMS/m-Banking, saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari Phone
Banking, yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi via HP dengan perintah
SMS.
Fitur transaksi yang dapat dilakukan yaitu
informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu
kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi lainnya
pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang dapat
diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam prakteknya
agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi dalam
pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan operator
seluler, menyediakan akses banking menu - Sim Tool Kit (STK) pada simcardnya.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan
pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM,
nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone
Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal
(userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank
tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random.
Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP
yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi
via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau
tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut,
maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini
saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.Di balik
kemudahan e-Banking tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman yang
baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi
(PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking,
nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan
untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk
mengeluarkan PIN acak/random.
Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah
diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.Dengan beragamnya
kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk
memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan
layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat
bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai
kebutuhan transaksi.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan
pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM,
nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk
Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode
pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking,
pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN
acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan
nomor HP yang digunakan.Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking,
kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun
mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa
pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank
pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.erkembangan Teknologi
Informasi (TI) Yang berkembang dewasa ini memberikan banyak manfaat kepada
peradaban manusia di era modern ini. Setiap orang merasakan dampak dari
perkembangan Teknologi Informasi (TI) dari masa ke masa.
Perkembangan Teknologi Informasi (TI)
sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di masa ini maupun di masa
mendatang. Karena Teknologi Informasi (TI) dapat ditemui di manapun dalam
kehidupan sehari-hari manusia contohnya computer, televisi, telepon seluler,
dan lain-lain. Oleh karena itu manusia di era modern seperti saat ini dituntut
untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan Teknologi Informasi (TI) agar dapat
bersaing dalam persaingan yang ketat di era globalisasi seperti saat ini maupun
di masa mendatang.
Dalam dunia bisnis saat ini Teknologi
Informasi (TI) sangat bermanfaat karena semakin memudahkan orang dalam
melakukan bisnis. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini sangat
berpengaruh dalam dunia bisnis, perkembangan dunia Teknologi Informasi (TI)
yang sangat cepat seperti yang kita rasakan sekarang ini, membuat dunia bisnis
juga berkembang pesat karena keduanya saling ber-relasi dan saling membutuhkan
satu sama lain. Bahkan sekarang ini hampir setiap orang yang melakukan bisnis
tidak lepas dari Teknologi Informasi (TI). Dan sekarang semakin banyak
dibutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang Teknologi Informasi (TI) untuk
kegiatan
bisnis.
Bisnis perbankan sangat mempengaruhi
ekonomi dunia saat ini. semenjak ditemukannya computer pada tahun 1955,
Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat cepat, perkembangan Teknologi
Informasi (TI) sangat bermanfaat dalam dunia perbankan. Semenjak itu dunia
perbankan berkembang sangat cepat dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (TI).
Pada awalnya dunia perbankan hanya sebagai jasa tempat penukaran uang (money
changer). Lalu kemudian berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang, yang
saat ini dikenal sebagai kegiatan simpanan (tabungan). Kemudian berkembang lagi
sebagai tempat peminjaman uang. Dan masih terus berkembang hingga saati ini.
Sekarang dunia perbankan telah berkembang bersama Teknologi Informasi (TI) dan
hasilnya adalah seperti yang kita lihat sekarang ini, contohnya adalah
E-banking dan lain-lain.
Dampak Negatif Penggunaan Teknologi Informasi
Salah satu penelitian yang di lakukan di Universitas Tohoku
Jepang menunjukan bahwa jika anak-anak dijejali aneka permainan komputer, maka
lama-kelamaan akan terjadi kerusakan di sebagian otaknya (masih mau main game
berlama-lama lagi?). Atau seperti kejadian di Thailand di mana seorang gadis
remaja gantung diri karena frustasi tidak dapat menyelesaikan permaian bomber
man.
Di bidang perbankan, lebih mengkhawatirkan lagi penggunaan
kartu kredit illegal (carding). Belum lagi perseteruan antara
pembuat virus dan antivirus yang tidak pernah berhenti sepanjang masa.
Fenomena seperti ini adalah sebagian kecil contoh yang dekat
dengan kehidupan kita. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana
kita harus menyikapi? Apakah kita berdiam diri? Atau ikut terlibat dalam
perkembangan teknologi informasi? Dampak positif dan negative dari suatu
perkembangan teknologi adalah pilihan di tangan kita. Selain keuntungan
yang dapat diperoleh, penggunana teknologi informasi di beberapa perpustakaan
dapat menimbulkan masalah seperti:
a. Penggunaan komputer
yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat pekerjaan, di sisi lain bisa
menimbulkan pengangguran, karena beban pekerjaan semakin berkurang dengan
adanya komputer.
b. Adanya kemungkinan
penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Kemudahan pengelolaan informasi
dalam bentuk pangkalan data memberi peluang untuk memindahkan data yang tadinya
milik pribadi atau rahasia dapat diakses oleh orang lain.
c. Perlindungan
terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau kumpulan data
dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa seizin pemilik
informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya digunakan untuk mencari keuntungan pribadi.
d. Ketergantungan pada
komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau komputer terserang virus,
maka data tidak dapat diakses.
e. Ketidakmampuan sumber
daya manusia dalam menguasai teknologi dapat menimbulkan kendala dan memunculkan
anggapan bahwa teknologi justru menghambat pekerjaan.
2. Perkembangan
Teknologi Informasi (TI) Dalam Dunia Perbankan
Seperti yang kita lihat sekarang ini Teknologi Informasi (TI) sangat
cepat berkembang dan semakin dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Dalam
hal ini perbankan, pada awalnya Bank di bentuk bukan seperti sekarang ini yang
seperti kita lihat sekarang. Pada awalnya bank hanya sebuah jasa yang melayani
penukaran uang, kemudian berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang (tabungan),
lalu berkembang lagi menjadi tempat peminjaman uang. Awal kegiatan perbankan
dimulai dari zaman babylonia kemudian terus berkembang ke zaman yunani kuno dan
romawi. Hingga akhirnya terus berkembang sampai ke daratan eropa,
dan akhirnya berkembang sampai ke Asia Barat yang dibawa oleh para
pedagang Eropa, dan terus berkembang hingga kegiatan perbankan ini menyebar ke
seluruh dunia, terutama daerah jajahan Eropa.
Dewasa
ini bank bukan hanya sebagai tempat penukaran, penitipan, maupun peminjaman
uang. Saat ini bank berkembang menjadi lebih besar lagi bahkan sekarang ini
mempengaruhi ekonomi masyarakat dalam tingkat nasional, maupus dalam tingkat
internasional. Dalam skala yang sangat besar ini tentu bank sangat
membutuhkan Teknologi Informasi (TI) untuk pengelolaanya karena bank sudah
mencakup lingkup yang sangat besar hingga dunia internasional. Penggunaan
Teknologi Informasi (TI) dalam bidang perbankan diharapkan dapat memudahkan
pihak bank maupun pengguna jasa bank.
Penerapan
Teknologi Informasi (TI) dalam dunia perbankan sangat membantu bank dalam
mempermudah dan meningkatkan fasilitasnya, Contohnya mesin ATM. ATM(Automated
Teller Machine) pertama kali ditemukan oleh Donald C. Wetzel asal amerika serikat pada tahun 1968.
Penemuan ini berawal dari saat beliau lelah dan kesal mengantre dalam antrian
panjang bank. Ia lantas menemukan ide pengembangan mesin untuk nasabah
bertransaksi. Ide mesin ini ditujukan untuk menggantikan fungsi teller bank
untuk melayani nasabah dengan praktis. Mesin mulai digunakan secara komersil
tepat pada tanggal 2 september 1969, oleh Chemical bank, new York. Saat
itulah industri perbankan di dunia mengenal mesin ATM modern pertama yang
menggunakan kartu plastik ber-strip magnetik dan sukses diterima bank-bank di
Amerika Serikat. Namun, mesin ATM Wetzel bukanlah yang pertama saat itu. Cikal
bakal ATM itu sudah diperkenalkan sejak 1939 oleh Luther George Simjian.
Sayangnya, pihak bank waktu itu masih tidak bisa menerima pemikian bahwa sebuah
mesin dapat menggantikan pekerjaan manusia melayani nasabah. Bahkan, permintaan
mesin ATM kala itu masih sangat kecil. Alhasil, ATM temuan Simjian itu tidak
sukses dipasaran. Karena faktor itulah, Smithsonian’s National Museum of
American History, lebih memilih mencatat nama Donald Wetzel sebagai penemu ATM.
Apalagi, pada 1973, dari total 2.000 ATM yang beroperasi di Amerika Serikat,
sebagian besar adalah model buatan Docutel—perusahaan tempat Wetzel bekerja.
Pada awal ditemukannya
mesin ATM, ATM belum dapat terhubung secara online. Baru pada 1974, perusahaan
bernama Diebold asal Amerika Serikat, berhasil mengaplikasikan ATM yang
langsung terhubung secara online dengan bank, sehingga mesin ini makin bisa
memenuhi permintaan industri perbankan.
Dalam
perkembangannya, saat ini pengaplikasian Teknologi Informasi (TI) dalam dunia
perbankan bukan hanya mencakup ATM saja. Namun juga hal-hal lainnya seperti
Internet Banking. Dunia internet telah berkembank luas dan mendunia. Selama
tahun 1980-an programmer yang bekerja pada bidang perbankan mulai dating dengan
ide-ide untuk transaksi perbankan online. Perkembankan internet banking pada
awalnya di motori oleh organisasi perbankan dan keuangan di eropa dan amerika
serikat pada saat itu disebut “Rumah perbankan”. Pada awal 1980 saat computer
dan internet belum banyak di kenal oleh masyarakat dunia dan tidak berkembang
baik, penggunaan “perbankan rumah” terbuat dari mesin fax dan telepon unutk
memudahkan orang yang menggunakan jasa bank. Lalu, penyebaranfasilitas internet
dan pemrogramman membuat peluang “perbankan rumah” semakin besar. Tahun 1983,
Nottingham building society (NBS) memelopori perbankan online pertama di
inggris. Layanan ini membentuk sebagian besar fasilitas internet perbankan untuk
diikuti. Fasilitas ini pada awalnya tidak berkembang dengan baik dan
membatasi jumlah transaksi untuk pemegang rekening. Fasilitas yang diambil ini
merupakan system yang diambil dari system prestel, system yang digunakan
departemen pos inggris. Sedangkan di amerika serikat layanan ini pertama kali
dikenalkan pada oktober 1994. Yang dikembankan oleh Stamford federal
credit union , yang merupakan lembaga keuangan. Sedangkan jika di Indonesia
sendiri dikenalkan pada tahun 2001 yang pertama kali dikenalkan oleh Bank
Central Asia(BCA).
Saat
ini online banking sudah sangat marak penggunaanya. Internet banking bukan
hanya menguntungkan pihak pelanggan pengguna jasa bank namun juga menguntungkan
bagi bank itu sendiri. Dengan Internet banking yang marak penggunaanya saat
ini, sekarang nasabah bank tidak perlu untuk datang ke bank untuk mengambil
tabungan, menabung, atau sekedar mengecek saldo mereka. Berbagai kemudahan yang
ditawarkan online banking sekarang ini sudah dapat di manfaatkan oleh sebagian
besar nasabah, karena saat ini Teknologi Informasi (TI) sudah dapat dinikmati
oleh sebagian besar masyarakat baik golongan masyarakat kelas atas hingga
golongan masyarakat golongan bawah. Selain kelebihan-kelebihan diatas yang
ditawarkan oleh Internet banking, kelebihan lainnya yaitu misalnya mentransfer
uang ke rekening lain dengan Internet banking, membayar tagihan listrik,
membayar tagihan air, bahkan membeli pulsa secara Internet dari Internet
banking. Bahkan dewasa ini jual/beli barang/jasa dapat dilakukan secara online.
Pelanggan dapat membeli sesuatu hanya dengan mengakses internet dan menggunakan
Internet banking dari bank masing-masing. Internet banking sekarang juga
menawarkan kartu kredit online, pinjaman personal, dan akun tabungan. Dan semua
itu dilakukan secara online. Selain nasabah pihak bank sendiri juga
diuntungkan. Bank akan lebih praktis dalam melayani nasabah dalam melakukan
transaksi karena jika nasabah melakukan transaksi denan menggunakan fasilitas
online banking maka teller bank tidak perlu melayani nasabah secara manual.
sehingga ini akan memudahkan teller karena jumlah nasabah yang dating langsung
ke bank akan berkurang dan ini akan membuat bank mendapatkan keuntungan yang
lebih . sehingga kesimpulannya semakin banyak nasabah yang menggunakan online
banking maka keuntungan yang di dapat bank akan semakin bertambah besar. Pada
akhirnya, jika bank mendapat keuntungan maka bisa saja bank menawarkan tingkat
suku bunga yang lebih tinggi sehingga kembali dapat menguntungkan pelanggan.
Menilai
dari popularitas yang sekarang, online banking akan terus popular dan digunakan
di masa yang akan datang. Individual dan pelaku bisnis yang sebelumnya menolak
untuk mengadopsi online banking sebagai alat komersial, sekarang tidak akan
mempunyai banyak pilihan lagi. Kecepatan sistem online dalam melakukan
transaksi akan mengalahkan metode tradisional sepenuhnya. Bagaimanapun juga,
perkembangan dari online banking akan tergantung dari seberapa user-friendly
nya fasilitas yang ada, penambahan fasilitas yang baru yang akan ditambahkan
dan bagaimana konsep dari online banking dikemas sedemikian rupa untuk
digunakan secara umum. Sayangnya sampai sekarang bank dan pelanggan masih
jarang sepakat dalam hal fasilitas mana saja yang berguna dan tidak berguna.
Sejumlah riset pasar dan polling pelanggan diperlukan untuk menjembatani jarak
antara apa yang diperlukan dalam perbankan dan apa yang tersedia.
Salah
satu penggunaan online banking di masa yang akan datang, menurut Bank of
America, harus menyediakan kesempatan untuk mengembangkan perbankan di dalam
cara-cara inovatif yang mengutamakan kecenderungan kelakuan pelanggan, pilihan
yang ada, dan trend. Ide-ide baru yang dikembangkan harus menerapkan teknologi
yang mengungkap wawasan yang mencakup skala sosial dan fisik yang luas, dari
interaksi dengan pelanggan secara individu menuju kepada transaksi secara
global. Perlu dilakukan riset guna menemukan inovasi untuk mengubah dunia
perbankan secara menyeluruh. Peneliti akan menanyakan pertanyaan seperti :
“Bagaimana caranya sehingga semua pelanggan dapat memiliki pengetahuan dan alat
yang dibutuhkan untuk mengontrol keuangan mereka secara lebih baik di masa yang
akan datang?”, “Bagaimana interaksi perbankan ber-evolusi ketika dunia
pelanggan secara fisik dan virtual terjalin?”, dan “Bagaimana jaringan sosial
mengubah pengalaman pelanggan menjadi lebih mudah, nyaman, dan lebih
terintegrasi dengan kehidupan sehari-hari? ”
3. Dampak Teknologi Informsi Dalam Dunia Perbankan
Peran teknologi dalam dunia perbankan sangatlah mutlak, dimana kemajuan
suatu sistem perbankan sudah barang tentu ditopang oleh peran teknologi
informasi. Semakin berkembang dan kompleksnya fasilitas yang diterapkan
perbankan untuk memudahkan pelayanan, itu berarti semakin beragam dan kompleks
adopsi teknologi yang dimiliki oleh suatu bank. Tidak dapat dipungkiri, dalam
setiap bidang termasuk perbankan penerapan teknologi bertujuan selain untuk
memudahkan operasional intern perusahaan, juga bertujuan untuk semakin
memudahkan pelayanan terhadap customers. Apalagi untuk saat ini, khususnya
dalam dunia perbankan hampir semua produk yang ditawarkan kepada customers
serupa, sehingga persaingan yang terjadi dalam dunia perbankan adalah bagaimana
memberikan produk yang serba mudah dan serba cepat.
Salah
satu bank yang paling mutakhir dengan teknologi hi-end nya adalah BCA, dimana
dengan asset teknologi mutakhir yang dimilikinya BCA mampu menjadi leader dalam
hal pelayanan e-banking. Dengan jumlah ATM terbesar yang dimilikinya, fasilitas
internet banking,dll. Padahal ukuran kecanggihan sebuah teknologi perbankan
tidak hanya dilihat dari coverage ATM-nya semata, tapi seharusnya dilihat pada
data centernya, khususnya di aplikasi core bankingnya.
Memang
kendala yang dihadapi oleh dunia perbankan adalah kompleks dan mahalnya
teknologi informasi, karena sebagian besar teknologi ini masih disuplay oleh
vendor-vendor luar negeri. Tetapi kita lihat sekarang, banyak vendor – vendor
pribumi yang berani bersaing dalam teknologi informasi ini. Jadi kenapa kita
tidak memakai vendor-vendor pribumi untuk menanamkan teknologi informasi
tersebut dalam dunia perbankan. Hal ini manjadi tuntutan bagi perbankan karena
mau tidak mau suatu korporasi yang mempunyai ruang lingkup kerja yang luas
ditambah dengan operasional-operasional yang sangat banyak harus ditunjang
dengan suatu teknologi untuk memudahkan, mengefisienkan dan mengefektifkan
kinerja tersebut. Apalagi dalam dunia perbankan dibutuhkan suatu informasi
yang up to date bagi pihak manajemen menengah ke atas untuk memprediksikan
langkah bisnis yang akan diambil sehingga berbagai kendala yang mungkin muncul
dapat teratasi.
Sebagai
contoh, dibangunnya suatu sistem informasi Biro Kredit Nasional oleh Bank
Indonesia, hal itu dilakukan tidak lain adalah untuk mengantisipasi resiko
kredit yang mungkin muncul apabila salah seorang debitur mengajukan pinjaman di
salah satu bank padahal pinjaman di bank lain belum lunas. Hal ini dibutuhkan
kesinergian dan up to date-nya informasi antar bank sehingga hal tersebut
dapat terhindarkan.
Operasional
yang real time antar bank juga telah menjadi tuntutan bagi dunia
perbankan, karena hal ini menjadi salah satu materi bagi pelayanan yang
berkompetisi dalam memasarkan produk perbankan. Pengiriman uang transfer antar
bank, outlet-outlet otomasi (ATM), hal ini menjadi patokan penilaian bagi para
nasabah umumnya dalam melakukan transaksi dalam segi pelayanan. Jadi memang mau
tidak mau bisnis perbankan harus ditunjang keefisienan operasional jika ingin
bersaing di dalam dunianya, dan hal ini harus ditunjang dengan suatu sistem
yang terintegrasi yang termuat dalam suatu teknologi informasi.
Penerapan
suatu teknologi informasi menuntut diantaranya sumber daya manusia yang
memadai. Jika sumber daya manusia yang ada tidak menguasai teknologi tersebut
hal ini menjadi suatu pemborosan semata, karena mahalnya teknologi yang telah
dibeli jika tidak terpakai merupakan suatu hal yang sia-sia. Oleh karena itu
sebelum teknologi tersebut diterapkan, sudah seharusnyalah kita instropeksi
terhadap kemampuan korporasi, apakah cocok teknologi tersebut diterapkan,
apakah sumber daya manusianya memadai, dan apakah teknologi tersebut
mempunyai features yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Karena penerapan suatu sistem teknologi informasi merupakan salah satu
aktivitas investasi jangka panjang bagi korporasi. Hal ini sudah sepatutnya
menjadi hal yang diperhitungkan dalam dunia perbankan, sebagai lembaga
intermediasi bagi masyarakat, sudah seharusnya perbankan menjadi “pelayan” yang
setia dengan selalu merealisasikan bentuk-bentuk pelayanan dengan menggunakan
teknologi informasi.
Namun
masyarakat sering salah kaprah. Internet banking sering dikatakan canggih
karena memungkinkan akses perbankan dari manapun. Padahal jika dilihat dari
arsitektur sistem perbankannya, E-Banking hanyalah salah satu channel dari
banyak channel untuk transaksi perbankan semisal EDC (electronic data capture)
yang banyak terdapat di merchant belanja. Ataupun mesin ATM itu sendiri
Mudahnya
sebuah sistem yang mengelola data hingga 140 juta customer base yang hanya
digunakan untuk pencatatan saja semisal KPU-Pemilu, tentunya tidak lebih
canggih dibandingkan BRI dengan 30 juta customer yang menggunakan aplikasinya
untuk menghitung kelipatan bunga dan kredit. Dan tentunya tidak berarti BRI
kalah canggih dengan aplikasi Bank Niaga yang mampu dengan akses banyak
channel-nya bila pelanggannya hanya 10juta.
Pengembangan
lokasi layanan perbankan saat ini nyaris sudah tidak mungkin, penambahan produk
baru juga tidak akan beranjak jauh dari inovasi sekitar mobile-banking dan
ekstensifikasi layanan private banking, yang semula diarahkan ke
nasabah-nasabah kelas kakap saja. Layanan financial planning yang semula sangat
terbatas, kini semakin marak dan dimungkinkan dengan terbukanya peluang untuk
memadukan produk-produk asuransi, pasar-modal dan dana-pensiun ke dalam layanan
perbankan. Teknologi yang diperlukan sifatnya menjadi sangat individual dan
tergantung pada profil dan kebutuhan masing-masing nasabah. Yang penting adalah
bahwa perkembangan saat ini menunjukkan bahwa layanan jasa-keuangan sedang
bergerak ke arah konvergensi di antara keempat jenis produk tersebut.
Lalu,
bagaimana penerapan teknologi informasi untuk kebutuhan seperti ini? Tidak
mungkin melakukan integrasi dari semua sistem aplikasi yang terkait, karena
masing-masing aplikasi hampir pasti dioperasikan oleh perusahaan-perusahaan
yang berbeda. Beberapa bank tampak mengoperasikan service desk terpisah untuk
masing-masing jenis layanan jasa keuangan. Insurance desk misalnya, ada di
sudut khusus untuk jenis layanan itu. Capital market instruments relatip lebih
mudah diintegrasikan ke dalam layanan jasa perbankan, itupun kalau konfigurasi
produknya simpel-simpel saja. Pola ini primordial sifatnya dan sudah dilakukan
lebih dari 10 tahun yang lalu. Tantangannya adalah dukungan teknologi perbankan
di meja service representative yang dapat digunakan untuk memadukan semua
layanan jasa perbankan ini dan meraciknya secara individual untuk para nasabah
yang memerlukan.
Berbagai
kasus di atas membantu menunjukkan bahwa teknologi yang diterapkan dengan baik
memberikan competitive advantage kepada sebuah bank. Setiap bank mempunyai
akses yang sama atas teknologi yang ada, namun yang mampu memanfaatkannya
dengan benar adalah mereka yang berhasil meraciknya ke dalam sebuah konfigurasi
yang fungsional dan efisien, yang diimplementasikan dengan seksama, yang
mendukung produk dan layanan yang ciamik serta dioperasikan dengan tepat-guna.
Membeli teknologi adalah kegiatan yang paling mudah dan tidak memerlukan
keahlian tinggi. Namun, semuanya kembali memerlukan perancangan, penerapan
teknologi yang baik, Good IT Governance, yang berdasarkan keseuaian target
korporasi dari perbankan itu sendiri.
4. Aplikasi Teknologi Informasi
Dalam Bidang Perbankan
Dalam
dunia perbankan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah diterapkannya
transaksi perbankan lewat internet atau dikenal dengan Internet Banking.
Beberapa transaksi yang dapat dilakukan melalui Internet Banking antara lain
transfer uang, pengecekan saldo, pemindahbukuan, pembayaran tagihan, dan
informasi rekening.
a.
ATM
Automated
Teller Machine atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-Banking paling
populer yang kita kenal. Setiap kita pasti mempunyai kartu ATM dan menggunakan
fasilitas ATM. Fitur tradisional ATM adalah untuk mengetahui informasi saldo
dan melakukan penarikan tunai. Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah
yang memungkinkan untuk melakukan pemindah bukuan antar rekening, pembayaran
(a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket),
dan yang terkini transfer ke bank lain (dalam satu switching jaringan ATM).
Selain bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula digunakan untuk
berbelanja di tempat perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila kita
mengenal ATM sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul pula ATM
yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal pula sebagai Cash Deposit
Machine/CDM. Layaklah bila ATM disebut sebagai mesin sejuta umat dan segala
bisa, karena ragam fitur dan kemudahan penggunaannya.
b.
Phone Banking
Ini adalah saluran yang
memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada
awalnya lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan makin
populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula nomor akses khusus via HP
bertarif panggilan flat dari manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan
Phone Banking hanya bersifat informasi yaitu untuk informasi jasa/produk bank
dan informasi saldo rekening serta dilayani oleh Customer Service Operator/CSO.
Namun profilnya kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar
rekening, pembayaran (a.l. kartu kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l.
voucher dan tiket), dan transfer ke bank lain; serta dilayani oleh Interactive
Voice Response (IVR). Fasilitas ini boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM
untuk transaksi non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di manapun kita
berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi, termasuk transfer ke bank lain.
c.
Internet Banking
Ini termasuk saluran teranyar
e-Banking yang memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet dengan
menggunakan komputer/PC atau PDA. Fitur transaksi yang dapat dilakukan sama
dengan Phone Banking yaitu informasi jasa/produk bank, informasi saldo
rekening, transaksi pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l. kartu
kredit, listrik, dan telepon), pembelian (a.l. voucher dan tiket), dan transfer
ke bank lain. Kelebihan dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan
tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang di layar komputer/PC atau
PDA.
d.
SMS/m-Banking
Saluran ini pada dasarnya
evolusi lebih lanjut dari Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk
bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi yang dapat dilakukan
yaitu informasi saldo rekening, pemindahbukuan antar rekening, pembayaran (a.l.
kartu kredit, listrik, dan telepon), dan pembelian voucher. Untuk transaksi
lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan, namun tergantung pada akses yang
dapat diberikan bank. Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam
prakteknya agak merepotkan karena nasabah harus menghapal kode-kode transaksi
dalam pengetikan sms, kecuali pada bank yang melakukan kerjasama dengan
operator seluler, menyediakan akses banking menu - Sim Tool Kit (STK) pada
simcardnya.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.
Di balik kemudahan e-Banking tersimpan pula resiko, untuk itu diperlukan pengaman yang baik. Lazimnya untuk ATM, nasabah diberikan kartu ATM dan kode rahasia pribadi (PIN); sedangkan untuk Phone Banking, Internet Banking, dan SMS/m-Banking, nasabah diberikan kode pengenal (userid) dan PIN. Sebagai pengaman tambahan untuk internet banking, pada bank tertentu diberikan piranti tambahan untuk mengeluarkan PIN acak/random. Sedangkan untuk SMS Banking, nasabah diminta untuk meregistrasikan nomor HP yang digunakan.
Dengan beragamnya kemudahan transaksi via e-Banking, kini pilihan ada di tangan kita untuk memanfaatkannya atau tidak. Namun mengingat tidak semua bank menyediakan layanan-layanan tersebut, maka seberapa pintarkah bank kita? Untuk dapat bertransaksi pintar, kini saatnya memilih bank pintar kita, tentunya sesuai kebutuhan transaksi.
KESIMPULAN
Manfaat
komputer dengan beragam cara mulai sebagai alat bantu menulis, menggambar,
mengedit foto, memutar video, memutar lagu sampai analisis data hasil
penelitian maupun untuk mengoperasikan program-program penyelesaian
problem-problem ilmiah, bisnis, bahkan mengendalikan pesawat ruang angkasa.
Penggunaan komputer untuk mencari informasi di bidang Perbankan,
Transportasi, Pendidikan, Komunikasi Dan Teknologi Informasi data yang
diperoleh informasi yang cepat, akurat, informatif dan efisien.
Seperti dikutip dari BBC, seorang ilmuwan dari Institute for
Computing in the Humanities, University of Illinois, Amerika Serikat (AS),
Kalev Leetaru, mengemukakan bahwa sebuah komputer super yang dibekali dengan
berjuta-juta informasi mampu memprediksi kejadian-kejadian besar di masa
mendatang. Teknologi Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang
berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi
tersebut dengan berbagai bentuk media.
Dampak Teknologi Informasi tersebut terbagi atas 2, yaitu
dampak positif dan dampak negatif. Manfaat yang didapatkan, teknologi informasi
mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis.
Dampak negative, penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan
mempercepat pekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban
pekerjaan semakin berkurang dengan adanya komputer.
DAFTAR
PUSTAKA
http://yunniajjah.blogspot.com/2013/07/teknologi-informasi-dalam-dunia_8.html
http://octhapoetra.blogspot.com/2013/06/pengaruh-teknologi-informasi-dalam.html
